FISIP UMM & PKSP merelease bookchapter teraktual. Kata pengantar dari Dekan FISIP UMM, Prof.Dr. Muslimin Machmud menyatakan bahwa book chapter ini merupakan salah satu sumbangsih FISIP UMM terhadap dinamika sosial yang mengalami turbulensi akibat dari globalisasi, disrupsi dan pandemi Covid-19. Gagasan yang disampaikan dalam beberapa chapter dalam buku ini diharapkan memberikan kontribusi pengetahuan bagi pembuat kebijakan.
Bookchapter ini disunting oleh editorial terbaik dari dosen FISIP UMM antara lain: Ali Roziqin,MPA (Ilmu Pemerintahan), Hamdan Nafiatur Rosyida,MSi (Hubungan Internasional), dan Devita Prinanda,M.Hub.Int (Hubungan Internasional).
Bookchapter ini terdiri dari 13 paper riset yang merekam sekitar tujuh tema, di antaranya media, inovasi pelayanan publik, gerakan perempuan, masyarakat adat, tindak pidana korupsi, fenomena terorisme, dan pemikiran sarjana ilmu administrasi. Beberapa paper riset menonjol dalam bookchapter ini ialah dari beberapa peneliti dan sarjana ilmu sosial. Bookchapter ini mengusung konsep new media Sugeng Winarno dan Dr. Budi Suprapto dari Departemen Komunikasi FISIP UMM. New media dewasa ini melakukan penggiringan opini yang sesuai diharapkan kreator maupun stakeholder, branding imaji positif, menyebarkan informasi hoax maupun hate speech dalam rangka pembunuhan karakter figur publik tertentu, bahkan mendekonstruksi serta mengkonstruksi ulang kebenaran. New media menyajikan beragam berita, menyerahkan kepada masyarakat untuk memilih berita yang dianggap benar, sehingga masyarakat dapat memilih kebenaran yang subjektif dan abai akan kebenaran objektif (post-truth), sehingga perlu adanya literasi sebagai filter dalam menyaring informasi palsu, serta kerja sama dari akademisi dan masyarakat dalam menggunakan media. Eva Mutiara Hati dan Ali Roziqin membahas adanya pelayanan publik baru seperti sistem Kios E-PAKLADI (Pelayanan Administrasi Kependudukan Langsung Jadi secara elektronik) yang diciptakan oleh Dispendukcapil Kabupaten Pasuruan dengan tujuan lebih mendekatkan pelayanan dengan masyarakat.
Nida Atika dan Najamuddin Khairur Rijal dari Hubungan Internasional UMM mengkaji tentang Perjuangan aktivis perempuan selama hampir tiga dekade akhirnya berhasil setelah pemerintah kerajaan Arab Saudi menghapuskan kebijakan larangan mengemudi bagi perempuan yang telah berlaku sejak 1957. Keberhasilan gerakan perempuan ini menunjukkan bahwa perjuangan untuk merebut perubahan bukanlah proses yang instan. Oleh karena itu, membutuhkan berbagai cara dan instrumen, serta memerlukan dukungan dan keterlibatan bersama.
Gonda Yumitro,Ph.D Rizki Febriani, Ali Roziqin,Sukma Oktaviani membahas tentang "Model Perkembangan Terorisme di Jawa Timur: Perspektif Sosial-Ekonomi" menunjukkan kelompok masyarakat tidak jarang berprasangka bahwa siapapun yang berkomunikasi dengan teroris adalah bagian dari mereka. Hal ini menyebabkan kelompok teroris kesulitan mencari social circle baru yang lepas dari pengaruh ekstrimisme. Stigma dari masyarakat inilah yang membuat perkembangan teroris susah untuk dilakukan deradikalisasi.
Dr. Tutik Sulistyowati mengkaji tentang pemberdayaan masyarakat khususnya pada kelompok perempuan di desa dengan menggunakan model indigenous people, yakni memanfaatkan masyarakat sekitar untuk memberikan penguatan dan edukasi kepada kelompok perempuan yang rentan secara ekonomi dan sosial. Lalu Ahmad Arrozy dan antropolog Universitas Diponegoro Dr. Adi Prasetijo melacak tentang socio-cultural origins dari perubahan ruang kehutanan dan perkampungan di daerah aliran sungai (DAS) regional Jambi-Sumatera Barat beserta Malinau Kalimantan Utara. Diskursus komunitas adat (indigenous people) yang berhubungan dengan fenomena marginalisasi komunitas adat pengembara (nomaden) yang mempunyai habitat berburu-meramu di kawasan hutan mengalami keterpinggiran berupa hak legal atas tanah karena deforestasi, di tengah ketetapan cultural enclaving (kantong kebudayaan) perkebunan sawit dan praktik pertambangan. Kemudian Dr. Salahudin mengulas pemikiran pakar administrasi publik Baogang He yang mendiskusikan implementasi Participatory Budgeting di Cina dengan menggunakan tiga pendekatan studi, yakni, pendekatan administrasi pemerintahan, reformasi politik, dan pemberdayaan masyarakat.
Lalu peserta SIBI 2022 memberikan kontribusi ilmiah dari paper hasil riset Dr. Nilam Sari,Azimah Diana, Winny Dian Safitri, M.Razi Aswanda mengkaji tentang "Analisis Kinerja Pemerintah Aceh dalam Menerapkan Pembangunan Syariah Untuk Mewujudkan Aceh Sejahtera". Aklima, Dr. Mahmuddin,Rahmat Hidayat melacak tentang "Dinamika Politik dalam Proses Implementasi Simbol Ke-Acehan". Rina Desiana, Winny Dian Safitri,Awang Darmawan Putra merumuskan "Analisis Manajemen Pengelolaan Food Loss dan Waste dalam Mewujudkan Masyarakat Kota Banda Aceh yang Bijak". Siti Nur Zalikha, Rahmat Kautsar membahas tentang "Data Protection for Smart City: Analisis Data Terstruktur Terhadap Kebocoran Data Pribadi Berdasarkan Faktor Sumber Daya Manusia". Muazzinah, Abdul Yahdi mengamati tentang "Kualitas Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Singkil". Zakki Fuad Khalil, Cut Zamharira, Rauzatul Rahmah merumuskan tentang "Analisis Tata Kelola Pemerintahan dalam Mendorong Kebijakan Smart City di Aceh". Mirza Fanzikri dan Tri Marina Hamdani meneliti tentang "Disrupsi Digital: Fenomena Prostitusi Online di Daerah Penerapan Syariat Islam".
Berikut sivitas akademika bisa mengunduh karya bookchapter dengan link sebagai berikut:
https://drive.google.com/file/d/1QwhPKnMWiqlmTgTpcamA1pfxT4Fsy8r1/view?usp=share_link